PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ASBUTON SEBAGAI BAHAN PENGISI (FILLER) TERHADAP DURABILITAS CAMPURAN HOT ROLLED ASPHALT (HRA)
8 Oktober 2010
Abstrak
Salah satu karakteristik yang penting dari campuran Hot Rolled Asphalt (HRA) adalah penggunaan gradasi timpang. Dalam gradasi timpang ini, penggunaan agregat ukuran sedang sangat sedikit, dan lebih terdiri dari campuran pasir, filler (bahan pengisi) dan aspal, dimana agregat kasar kemudian digabungkan. Kekuatan dari campuran HRA tidak didapat dari ikatan antar agregat kasar, tetapi dari campuran agregat halus, filler dan aspal.
Filler yang normal digunakan dalam campuran HRA adalah semen, tetapi semen terkadang sulit didapat dan harganya pun relatif mahal. Beberapa jenis material filler alternatif telah dicoba sebagai pengganti bahan filler konvensional, seperti bahan kapur bangunan dan lanau sungai, juga dicoba bahan abu terbang (fly ash) yang merupakan bahan buangan atau limbah padat dari pembangkit tenaga listrik.
Dalam penelitian ini material yang akan dicoba sebagai filler adalah mikro asbuton, yaitu asbuton yang telah diproses menjadi bubuk halus dan kering yang sebagian besar lolos saringan No. 200 sehingga secara teori partikel yang lolos ini dapat digunakan sebagai filler pada campuran aspal panas (hot mix). Pemilihan mikro asbuton sendiri dinilai tepat karena asbuton merupakan potensi dalam negeri dengan perkiraan cadangan lebih dari 300 juta ton, namun perkembangan teknologinya belum diminati secara luas dalam pembangunan jalan.
Untuk mengkaji ukuran potensi durabilitas campuran HRA dengan filler mikro asbuton, kriteria potensi durabilitas yang digunakan dalam penelitian ini dibagi atas tiga kelompok utama yakni: kriteria Karakteristik Dasar Campuran, Perendaman Standar Marshall (perendaman 1 hari pada suhu 60C), dan Perendaman Modifikasi Marshall (perendaman 0, 1, 4, 7, 14, 21 dan 28 hari pada suhu ruang). Spesifikasi gradasi HRA yang digunakan mengacu pada British Standards untuk lapis permukaan tipe C dengan tipe desain 40/20 dan ketebalan nominal lapisan 50 mm.
Kriteria Karakteristik Dasar Campuran menghasilkan nilai-nilai stabilitas, kelelahan, Marshall Quotient, persentase Rongga dalam Campuran (voids in the mix, VM), Rongga dalam Agregat (voids in the mineral aggregate, VA) dan Rongga Terisi Aspal. (voids filled with binder, VB). Perendaman Standar Marshall menggunakan kriteria Stabilitas Marshall Sisa (Marshall retained stability) dengan persyaratan yang diminta adalah suatu nilai yang lebih besar dari 75% seperti yang tercantum dalam SNI. Pengujian Perendaman Modifikasi Marshall dilakukan untuk mengukur potensi durabilitas dari campuran dengan menerapkan pengujian perendaman campuran pada suhu ruang dengan variasi lama perendaman 0, 1, 4, 7, 14, 21 dan 28 hari. Dari pengujian ini akan didapat Indeks Durabilitas Pertama (first durability index) dan Indeks Durabilitas Kedua (second durability index) yang secara praktis keduanya menyatakan persen kehilangan kekuatan yang dibobotkan pada satu hari.
Kata-kata kunci (keywords): mikro asbuton, filler, durabilitas, Hot Rolled Asphalt.
Novrizal
Mahasiswa S1 Jurusan Teknik Sipil
Institut Teknologi Bandung
Selvy Christinadewy
Mahasiswa S1 Jurusan Teknik Sipil
Institut Teknologi Bandung
Dr. Ir. Bambang Ismanto S.
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil
Institut Teknologi Bandung
Ir. Sony S. Wibowo, MT
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil
Institut Teknologi Bandung
Category : Juknis dan Artikel Teknik Sipil
Size : 803 Kb
Files: : Ms Word
Download Here
Salah satu karakteristik yang penting dari campuran Hot Rolled Asphalt (HRA) adalah penggunaan gradasi timpang. Dalam gradasi timpang ini, penggunaan agregat ukuran sedang sangat sedikit, dan lebih terdiri dari campuran pasir, filler (bahan pengisi) dan aspal, dimana agregat kasar kemudian digabungkan. Kekuatan dari campuran HRA tidak didapat dari ikatan antar agregat kasar, tetapi dari campuran agregat halus, filler dan aspal.
Filler yang normal digunakan dalam campuran HRA adalah semen, tetapi semen terkadang sulit didapat dan harganya pun relatif mahal. Beberapa jenis material filler alternatif telah dicoba sebagai pengganti bahan filler konvensional, seperti bahan kapur bangunan dan lanau sungai, juga dicoba bahan abu terbang (fly ash) yang merupakan bahan buangan atau limbah padat dari pembangkit tenaga listrik.
Dalam penelitian ini material yang akan dicoba sebagai filler adalah mikro asbuton, yaitu asbuton yang telah diproses menjadi bubuk halus dan kering yang sebagian besar lolos saringan No. 200 sehingga secara teori partikel yang lolos ini dapat digunakan sebagai filler pada campuran aspal panas (hot mix). Pemilihan mikro asbuton sendiri dinilai tepat karena asbuton merupakan potensi dalam negeri dengan perkiraan cadangan lebih dari 300 juta ton, namun perkembangan teknologinya belum diminati secara luas dalam pembangunan jalan.
Untuk mengkaji ukuran potensi durabilitas campuran HRA dengan filler mikro asbuton, kriteria potensi durabilitas yang digunakan dalam penelitian ini dibagi atas tiga kelompok utama yakni: kriteria Karakteristik Dasar Campuran, Perendaman Standar Marshall (perendaman 1 hari pada suhu 60C), dan Perendaman Modifikasi Marshall (perendaman 0, 1, 4, 7, 14, 21 dan 28 hari pada suhu ruang). Spesifikasi gradasi HRA yang digunakan mengacu pada British Standards untuk lapis permukaan tipe C dengan tipe desain 40/20 dan ketebalan nominal lapisan 50 mm.
Kriteria Karakteristik Dasar Campuran menghasilkan nilai-nilai stabilitas, kelelahan, Marshall Quotient, persentase Rongga dalam Campuran (voids in the mix, VM), Rongga dalam Agregat (voids in the mineral aggregate, VA) dan Rongga Terisi Aspal. (voids filled with binder, VB). Perendaman Standar Marshall menggunakan kriteria Stabilitas Marshall Sisa (Marshall retained stability) dengan persyaratan yang diminta adalah suatu nilai yang lebih besar dari 75% seperti yang tercantum dalam SNI. Pengujian Perendaman Modifikasi Marshall dilakukan untuk mengukur potensi durabilitas dari campuran dengan menerapkan pengujian perendaman campuran pada suhu ruang dengan variasi lama perendaman 0, 1, 4, 7, 14, 21 dan 28 hari. Dari pengujian ini akan didapat Indeks Durabilitas Pertama (first durability index) dan Indeks Durabilitas Kedua (second durability index) yang secara praktis keduanya menyatakan persen kehilangan kekuatan yang dibobotkan pada satu hari.
Kata-kata kunci (keywords): mikro asbuton, filler, durabilitas, Hot Rolled Asphalt.
Novrizal
Mahasiswa S1 Jurusan Teknik Sipil
Institut Teknologi Bandung
Selvy Christinadewy
Mahasiswa S1 Jurusan Teknik Sipil
Institut Teknologi Bandung
Dr. Ir. Bambang Ismanto S.
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil
Institut Teknologi Bandung
Ir. Sony S. Wibowo, MT
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil
Institut Teknologi Bandung
Category : Juknis dan Artikel Teknik Sipil
Size : 803 Kb
Files: : Ms Word
Download Here
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Situs Download dan Share Video Gratis
Free Video donwload and Upload
Blip.tv VideoEgg Dailymotion YouTube Veoh Google Video Grouper Jumpcut AOL Eyespot Addictingclips, BallOfDirt Blastrop Blinkx Bolt Break CastPost Clipfish ClipShack Crunchyroll Current TV Dabble Daum DropShots Eefoof EngageMedia Evtv1 ExpertVillage Filecow FlickDrop Fligz Flixya Flurl GodTube Gofish
GUBA HomeMovie iFilm JibJab LiveVideo Lulu TV ManiaTV Metacafe Motionbox
MSN Soapbox Myspace MyVideo OneWorldTV Openvlog Ourmedia Pandora TV
Panjea Peekvid Phanfare Pickle Putfile Revver SceneMaker Sharkle Stage6 Sumo TheVideoSense Tudou Twango UVU Video Sharing Veoh Video Webtown VidiLife Vimeo vMix Vobbo Vodpod Vsocial Webshots Woomu Yikers You are ZippyVideos zooppa
Entri Populer
- Contoh Gambar berbagai macam bentuk Talud/dinding penahan tanah (Cad)
- Bingung Mencari Subtitle Film ?
- Broken Internet Explorer , How to fix it
- Spesifikasi Pekerjaan Konstruksi Baja
- Free Ebook Microsoft Acces 2007
- Ebook Excel Hack
- Download Gambar AutoCad Jembatan
- RonyaSoft CDDVD Label Maker
- KERANGKA ACUAN KERJA PELATIHAN SATUAN PENGAMANAN KANTOR
- Contoh Gambar Pagar BRC dan Detailnya (Cad)
0 comments
Posting Komentar